Prioritaskan Subsidi Energi di Bali

18-11-2020 / B.A.K.N.
Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya saat memimpin Tim Kunjungan Kerja BAKN DPR RI ke Bali dalam rangka menelaah pengelolaan subsidi energi yang dikelola oleh Pemda Provinsi Bali di Denpasar, Bali, Selasa (17/11/2020). Foto : Erlangga/Man

 

Wakil Ketua Badan Akuntabillitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya meminta realisasi subsidi energi di Provinsi Bali dapat diprioritaskan untuk saat ini. Sebab pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia telah melumpuhkan industri pariwisata yang notabene menjadi penghasilan utama masyarakat dan usaha mikro di Bali.

 

Hal tersebut disampaikan Agung Rai kepada Parlementaria usai memimpin tim kunjungan kerja spesifik BAKN DPR RI ke Bali dalam rangka menelaah pengelolaan subsidi energi yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Bali di Denpasar, Bali, Selasa (17/11/2020). Agung Rai juga menjelaskan bahwa masih ada penyaluran subsidi energi yang tidak tepat sasaran, sehingga hal ini perlu dicermati Pemprov Bali.

 

“Kita melihat subsidi energi yang diberikan mungkin ada beberapa sudah disampaikan (dalam paparan) ada yang tidak tepat sasaran. Sekarang terkait dengan adanya UMKM-UMKM, tentunya informasi ini sangat berharga bagi kami agar masyarakat bisa khususnya jumlah yang sangat besar yang belum terealisasi. Kalau perlu pun harusnya ditingkatkan di Bali ini,” jelasnya.

 

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini pun berharap subsidi-subsidi tersebut juga tidak tersendat, sebab ia melihat perekonomian Bali saat ini perlahan mulai menggeliat. Dari hal tersebut menurutnya sudah jelas Bali membutuhkan perhatian dari pemerintah pusat agar masyarakat dapat bangkit kembali membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi daerahnya.

 

“Jadi (subsidi) segera direalisasikan dan kemudian didorong mereka untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang mereka harapkan dengan adanya bantuan ini. Sehingga bisa mereka membuat kredibilitas UMKM mereka agar bisa bangkit kembali. Selama ini kan mereka terbentur dengan kemampuan dalam pendanaan sehingga pergerakan ekonomi tidak berjalan,” jelas legislator dapil Bali itu. (er/sf)

BERITA TERKAIT
Dukung Swasembada dan ROA 1,5 Persen di 2025, Aset Idle Perhutani Harus Dioptimalkan
22-08-2025 / B.A.K.N.
PARLEMENTARIA, Bogor –Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Sohibul Imam, menekankan pentingnya seluruh BUMN...
Herman Khaeron: Kerja Sama Perhutani Harus Transparan, Banyak Kawasan Tak Beri Benefit
21-08-2025 / B.A.K.N.
PARLEMENTARIA, Bogor –Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Negara (BAKN) DPR RI, Herman Khaeron, menegaskan kunjungan kerja BAKN ke kawasan Perhutani Sentul,...
BAKN DPR RI Desak Perhutani Perbaiki Tata Kelola, Tindaklanjuti Temuan BPK
21-08-2025 / B.A.K.N.
PARLEMENTARIA, Bogor – Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Perum Perhutani di Sentul, Bogor,...
Arjuni Sakir Ungkap Potensi Bias Pemeriksaan dalam Proses Penilaian Profesional BPKP
23-07-2025 / B.A.K.N.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Pemeriksaan Keuangan dan...